GMNI Jambi Serahkan Policy Brief kepada Bambang Pacul Terkait Konflik PT TML dan KT Mandiri

Jambi, 30 November 2025 — Wakil Ketua MPR RI, Bambang Wuryanto atau yang lebih dikenal dengan Bambang Pacul, melakukan kunjungan ke Provinsi Jambi untuk menghadiri Konferensi Daerah dan Konferensi Cabang Serentak PDI Perjuangan Provinsi Jambi.

 

Di sela-sela agenda tersebut, Bambang Pacul menyempatkan diri berdialog dengan organisasi mahasiswa BEM serta kelompok Cipayung Plus Jambi. Dalam dialog yang berlangsung hangat itu, ia banyak menyampaikan motivasi dan pesan kehidupan kepada para mahasiswa, sebagaimana slogan yang kerap ia ucapkan: “Korea-korea, melentinglah!”.

 

Diketahui bahwa saat masih menjadi mahasiswa Program Studi Teknik Kimia di Universitas Gadjah Mada, Bambang Pacul juga aktif di organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Yogyakarta.

 

Pada kesempatan tersebut, kader GMNI Cabang Jambi turut menyambut kedatangan senior organisasinya dan menyerahkan bundel policy brief untuk dikaji lebih lanjut oleh pemerintah pusat.

 

“Kami sangat bahagia dapat berjumpa dan berdialog langsung dengan senior alumni GMNI, Mas Pacul, seorang Komandan ‘Korea-korea’ yang telah lama berkiprah di Senayan dan dikenal luas oleh rakyat Indonesia,” ujar Ludwig, Ketua DPC GMNI Jambi.

 

Ludwig menambahkan bahwa policy brief tersebut berisi penjelasan mengenai konflik agraria yang telah didampingi GMNI Jambi selama kurang lebih empat tahun antara PT Trimitra Lestari (TML) dan Kelompok Tani Mandiri Desa Purwodadi.

 

GMNI Jambi berharap pemerintah pusat, terutama para senior dan alumni GMNI yang kini berada di parlemen maupun pemerintahan, dapat memberikan perhatian serius terhadap persoalan yang sedang dihadapi masyarakat dampingan mereka.

 

“Sesuai Amanat Penderitaan Rakyat yang disampaikan Bung Karno tentang pentingnya keadilan sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia, kami berupaya sungguh-sungguh mencari solusi bagi Kelompok Tani Mandiri yang tanahnya telah lebih dari 30 tahun dikuasai PT TML,” tegas Ludwig.

 

Ia menutup pernyataannya dengan harapan adanya tindak lanjut dari pemerintah pusat:

 

“Melalui policy brief ini, kami berharap Mas Pacul dan seluruh alumni GMNI yang duduk di kursi pemerintahan pusat memberikan perhatian terhadap persoalan yang kami dampingi, sebagaimana ajaran Bung Karno agar seorang Marhaenis senantiasa menjadi pasukan yang menolong kaum Marhaen di Indonesia.”(NUR)

Komentar Via Facebook :