Wadir RSU Jiwa Banda Aceh Muhammad Syafi i SKM. MKM Pimpin Tim Medis Profesional

ACEH UTARA — Upaya serius pemerintah daerah bersama lembaga kesehatan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat pascabencana kembali terlihat nyata melalui pelaksanaan pengobatan massal lintas lembaga yang digelar secara seremonial dan penuh nuansa profesional di Desa Lung Tuha, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Rabu (3/12/2025). Kegiatan berskala nasional tersebut menjadi momentum penting dalam membangun optimisme publik sekaligus memperkuat komitmen pemerintah untuk hadir di tengah warganya dalam kondisi darurat.

 

Pengobatan massal dilakukan melalui kolaborasi strategis antara Tim BSR Malaysia, tim klinis profesional yang dipimpin langsung oleh Dr. Patrick dan Clinrc Gomes, Dinas Kesehatan Aceh Utara, serta jajaran rumah sakit daerah. Kehadiran tim kesehatan internasional dan tenaga medis lokal mencerminkan kepedulian terhadap kemanusiaan tanpa batas, yang disambut hangat oleh masyarakat setempat.

 

Hadir langsung memimpin pemantauan kegiatan tersebut, Muhammad Syafi'i SKM., MKM., Wakil Direktur Umum Rumah Sakit Jiwa Aceh. Beliau menegaskan bahwa pelayanan kesehatan pascabencana adalah prioritas utama, karena keselamatan dan kesehatan warga harus menjadi perhatian yang tidak dapat ditawar. Sikap tegas dan komitmen profesional Wadir Umum RSJ Aceh tersebut mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan aparat daerah.

 

Kegiatan pelayanan kesehatan darurat ini telah berlangsung sejak Senin di Kecamatan Tanah Jambo Aye, kemudian berlanjut pada Selasa di Desa Lukjuk Kecamatan Sawang, dan kembali digelar Rabu di Desa Lung Tuha. Di sejumlah titik seperti Desa Gede Babah Bulu, Kecamatan Sawang, kondisi wilayah dilaporkan hancur akibat banjir besar yang melanda kawasan itu, menjadikan layanan kesehatan menjadi kebutuhan paling mendesak untuk menyelamatkan warga dari potensi wabah penyakit.

 

Dalam aksi medis terpadu ini, ratusan warga menerima pemeriksaan kesehatan menyeluruh, pemberian obat gratis, konseling kesehatan, dan pendampingan medis profesional. Keluhan kesehatan yang banyak muncul antara lain infeksi kulit, diare, gangguan pernapasan, gatal-gatal, batuk, demam, hingga kelelahan akibat dampak banjir berkepanjangan. Pelayanan diberikan dengan sistem pelaksanaan yang rapi, modern, dan berorientasi pada kesehatan masyarakat.

 

Saiful Amri, Kabid Keperawatan RSU Cut Meutia Aceh Utara, ikut memimpin langsung pergerakan tim perawat dalam memastikan seluruh layanan berjalan cepat, tepat, dan efektif. Koordinasi lintas lembaga berjalan harmonis, mencerminkan kualitas profesionalisme tinggi yang patut menjadi contoh bagi pelaksanaan penanggulangan bencana di daerah lain.

 

Warga Desa Lung Tuha menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan mendalam atas perhatian pemerintah dan lembaga kesehatan yang turun langsung tanpa menunda waktu. Pengobatan massal tersebut dianggap sebagai bentuk kepedulian nyata yang mampu menghadirkan harapan dan kekuatan baru bagi masyarakat untuk bangkit setelah dihantam banjir besar.

 

Momentum kolaborasi ini tidak hanya berupa kegiatan teknis pengobatan, namun juga simbol persatuan, tanggung jawab moral, dan komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan rakyat. Pemerintah daerah bersama LSM dan lembaga kesehatan memastikan bahwa pelayanan serupa akan terus dilanjutkan di desa-desa terdampak lainnya hingga kondisi pulih sepenuhnya.

 

Kegiatan pengobatan massal ini menjadi bukti bahwa kekuatan kolaborasi lintas sektor, profesionalisme medis, dan empati sosial dapat menjadi pilar utama dalam membangun kembali kehidupan masyarakat pascabencana. Selain memberikan manfaat langsung, program ini juga mewujudkan harapan besar agar pemerintah pusat dan daerah terus memperkuat sistem kesehatan, memperluas jangkauan bantuan, dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana di masa depan.

Komentar Via Facebook :