maraknya tanggapan sinis terhadap (FPI) Gerakan Jalan Lurus (GJL) Angkat Bicara

PATI (Jateng) membacabangsa.co.id – Isue santer seputar maraknya tanggapan sinis terhadap FPI Dan HRS, LSM Gerakan Jalan Lurus pun turut angkat bicara.
Pada hari Senin, 23 Nopember 2020 pukul 11.30 wib, bertempat di Kantor GJL (Gerakan Jalan Lurus) Jl. Ahmad Yani No.38 Pati Desa Winong, Kecamatan Pati Kabupaten Pati, dilaksanakan kegiatan apel Kebangsaan dengan tema “Mendukung dan mendorong TNI/Polri menindak tegas aksi aksi sparatis dan aksi aksi yang merongrong keutuhan NKRI”.
Selaku Korlap, Sumadi bersama 15 orang lainnya mengimbau pada Pemerintah, TNI/POLRI dalam Orasinya menyampaikan dukungan kepada Aparat Penegak Hukum untuk bertindak tegas kepada pihak yang merongrong Kedaulatan NKRI dan memberi dukungan penuh kepada TNI dan POLRI untuk menindak segala bentuk Anarkis, Radikalis, dan sparatis yang berpotensi merusak Pancasila. Kita tidak ingin menjadi Syuriyah, kita tidak ingin menjadi Timur Tengah. Kita bisa melihat Uni Soviet yang telah hancur berkeping keping setelah mereka terpecah belah. Tetap jaga NKRI, karena kemerdekaan ini dibayar dengan perjuangan, keringat, air mata, darah dan bahkan nyawa rakyat Indonesia. Mereka berasal dari Sabang sampai Merauke, dari berbagai suku, Ras dan Agama yang berbeda beda, dengan Bhineka Tunggal Eka.
Untuk mewujudkan kemerdekaan republik Indonesia Kita bersama sama menghalau dan mempertahankannya untuk menuju indoneia yang makmur. Dan persatuan Indonesia menjadi hal yang pokok keadilan yang menjadi satu kesatuan Pancasila.
Ketika disinggung soal aksi aksi kekerasan Front Pembela Islam, apa tanggapan GJL? “Habib Rizieq positif dalam memberantas miras, perjudian dan prostitusi ini kita apresiasi dan kita dukung, tetapi apabila mereka merongrong negara ini kita harus tindak tegas. Kita sepakat untuk mewujudkan NKRI, kita dukung yang membela NKRI tetapi apabila ada yang merusak persatuan dan kesatuan RI, kita harus melawan dan mempertahankan negara ini”. Tutur Sumadi.
Ditanya oleh awak media, bagaimana sikap GJL perihal pembubaran FPI, “soal pembubaran ormas sudah diatur undang-undang keormasan, siapapun bila berpotensi makar dan memecah kedaulatan NKRI biar undang-undang yang bicara”, lanjut Sumadi.
Di tempat yang sama GJL yang diwakili Sumadi menghimbau ” Mari berlomba lomba untuk menjadi baik,aparat penegak hukum dan negara juga memberi keteladanan yang baik, selama ini minuman keras, perjudian dan prostitusi masih meraja lela karena adanya pembiaran APH yang membuat kecewa para kelompok Islam tertentu. Dan kami mohon aparat keamanan menindak tegas oknum-oknum yang terlibat dalam perjudian, miras dan pelacuran. Karena aparat penegak hukum juga menjadi contoh masyarakat.
Di akhir orasi GJL menolak segala bentuk premanisme, radikalisme dan, separatis yang merorong NKRI, NKRI harga mati. Pernyataan sikap GJL (gerakan Jalan lurus) NKRI harga mati
(Rls/Kholiq)
Komentar Via Facebook :