Pemda dan DPRD Bengkalis Putuskan Anggaran Penanganan Covid-19 Sebesar 182,7 M

Kaderismanto, Wakil Ketua DPRD Bengkalis

BENGKALIS (RIAU) - Melalui pembahasan bersama dengan semua Evaluasi dan pertimbangan THD perkembangan Covid 19 dan kemampuan keuangan Daerah maka Pemda dan DPRD akhirnya memutuskan Anggaran Penanganan Covid 19 di kabupaten Bengkalis menjadi 182,7 M.

"Kita sangat ingin meringankan beban masyarakat kita yang secara tidak langsung ekonomi mereka  berdampak di sebabkan pendemi covid ini," ungkap Kaderismanto Wakil Ketua DPRD Bengkalis, Rabu (8/4/20).

Dikatakan Kaderismanto, melihat secara riil asumsi pendapatan daerah yang juga berdampak di sebabkan turunnya harga minyak dunia, menurunnya capaian pendapatan asli daerah hingga bagi hasil pajak provinsi dan Silpa yg kecil jika dihitung semua sumber pendapatan secara komperhensif maka Apbd 2020 akan mengalami defisit yg cukup besar, diperkirakan dapat mencapai hingga 1,4 triliun, atau 35 % dari pagu APBD 2020.

"Karena itulah pergeseran anggaran penanganan covid 19 ini betul-betul di hitung sesuai kebutuhan dan ketersedian anggaran, hal yang menjadi prioritas adalah penanganan hingga pencegahan mulai dari alat kesehatan, APD, obat, persiapan penambahan tempat, ruang isolasi hingga isentif para medis dan bantuan korban covid 19, RSUD dan Puskesmas, pustu hingga puskesdes. Seterusnya soal stimulan bagi masyarakat terutama masyarakat tidak mampu yg terdampak lansung secara ekonomi," terangnya.

Dijelaskan Kaderismanto, pemerintah pusat telah memberikan begitu banyak stimulan April ini mulai dr PKH bantuan sembako hingga bantuan Kemenkeu melalui kementerian desa yang akan di berikan lansung melalui transfer dana desa. 

"Dari 136 desa yang mendapat bantuan pusat,  Kelurahan ternyata tidak mendapatkan beberapa program yang diterima desa, karena itulah diputuskan penambahan anggaran agar masyarakat tidak mampu di 19 kelurahan tetap mendapatkan perhatian yg sama," ujarnya.

Menurutnya, ada lebih kurang 90 M yg di alokasikan untuk masyarakat dalam bentuk BPNT (bantuan pangan non tunai) dari dinas sosial dan Dinas perindag dalam bentuk pasar murah, Insentif paramedis dan operasional gugas covid 19 juga tak luput dari bagian yang dialokasikan.

"Jika sbelumnya ada informasi yg simpang siur terkait bagi bagi Anggaran sampai pada angka 300 M, sesungguhnya itu baru wacana dan usulan beberapa anggota dewan, belum dibahas apalagi diputuskan, pembahasan dan keputusan baru di laksanakan pada Senen malam kemarin (6/4/20) di Gedung DPRD. Karena itulah kami berharap agar informasi ini dapat meluruskan kesimpangsiuran informasi di masyarakat kita," pungkasnya.

"Masyarakat kita sedang susah sudah tentu mereka berharap, Karenanya jangan kita tambah kesusahan mereka dengan memberikan informasi yang belum menjadi sebuah keputusan. Secara pribadi saya sangat berharap kepada Pemda agar anggaran yang besar ini benar-benar tepat sasaran dan dipergunakan sebaik-baiknya untuk penanganan Covid 19 di kabupaten Bengkalis ini," imbuhnya.

Kaderismanto juga menegaskan, dengan kondisi asumsi defisit kita yang cukup besar pada APBD 2020 ini, maka seluruh kegiatan pelelangan dapat dikaji secara matang untuk dilakukan penundaan atau pembatalan agar Rasionalisasi anggaran betul betul dapat menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

"Kita harus fokus pada seluruh upaya pencegahan dan penanganan Covid 19 Karena ini menyangkut dengan keselamatan masyarakat," tutupnya. (Romi)

Komentar Via Facebook :