Imam Basruh Tukang Ojek Di Kudus Beri Internet Gratis Pada Siswa Miskin Dan Yatim Piatu

Kudus (Jateng) membacabangsa.co.id - Apa yang dilakukan Imam Masruh, warga Dukuh Madu, Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kudus, ini patut diacungi jempol. Tukang ojek di Pasar Dawe ini menyadari jika saat ini banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk mengikuti sekolah secara daring.

Oleh karenanya, ia pun berinisiatif memberikan fasilitas gratis. Sasarannya adalah siswa-siswi dari kalangan tidak mampu dan anak yatim piatu.

Ia memanfaatkan fasilitas WiFi yang ada di rumahnya, untuk digunakan para siswa itu untuk belajar online. Keputusuan ini pun didukung penuh oleh keluarganya.

Diceritakanya ide tersebut berasal dari hati nuraninya sendiri. Karena saat ini banyak siswa yang kesulitan dan terkendala masalah internet untuk mengikuti porses belajar daring.

“Ini sudah berjalan sekitar satu pekan, tiap harinya ada lima sampai delapan siswa yang datang. Saya sama sekali tidak keberatan jika ada yang menggunakan fasilitas internet ini,” katanya saat ditemui di rumahnya, Rabu (29/7/2020).

Untuk menyosialisikan, Imam Masruh juga punya cara unik. Ia menempelkan tulisan berisi ”WiFi gratis bagi siswa yatim piatu dan kurang mampu” di sepeda motor yang ia gunakan untuk menarik ojek.

Pria tersebut mengaku sudah semenjak tahun 1980-an menjadi tukang ojek. Penghasilannya satu hari Rp 80 ribu hingga 100 ribu. Penghasilan ini diakuinya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

“WiFi saya sebulan bayar Rp 50 ribu, karena ini nembak dari tetangga,” ujarnya.

Selain bekerja sebagai tukang ojek, sejak tahun 1990an, Imam juga melakoni profesi sebagai guru ngaji. Siang hari selepas ngojek, ia mengajar di madrasah, dan malah hari mengajar ngaji di musala.

Salah satu putranya yang bernama Misbahuzzaini juga menjadi guru di MTs Sunan Muria. Misbahuzzaini mengaku sangat mendukung upaya yang dilakukan ayahnya tersebut.

Karena ia menyadari saat ini banyak siswa yang kesulitan mengikuti proses belajar daring lantaran terkendala masalah internet. Ia juga berharap, upaya seperti ini diikuti pihak lain untuk membantu siswa lain yang juga mengalami kendala yang sama.

“Banyak kendala masalah daring. Agar yang lain juga bisa mengikuti membuka fasilitas seperti ini. Biar siswa yang terkendala masalah jaringan bisa terbantu,” jelasnya.

Sementara menurut salah seorang siswa kelas XI MTS Sunan Muria, Risa Maulida Aprilia mengaku sangat terbantu adanya fasilitas internet gratis ini. Bisasanya ia kesulitan mendapatkan sinyal di daerah rumahnya, sehingga harus keluar rumah untuk mendapatkan sinyal yang bagus.

“Saya biasanya beli voucher 4 GB paket data, tapi jaringannya susah. Kadang juga tidak cukup untuk satu bulan karena sering untuk download video dan foto pembelajaran. Saya ke sini tahu dari Pak Misbah. Biasanya mulai pukul 10 saya ke sini,” tandasnya

(Kholiq/rls)

Komentar Via Facebook :