Miris Sekali Pemda Kampar Diduga Seakan Tutup Mata Dengan Kondisi Warganya

Kampar, RIAU
Adakah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia? "Miris Sekali" Berbeda dengan yang dialami warga RT.13/RW. 06. Petapahan Jaya, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, sebut saja namanya SURIYADI WIJAYA, dia harus bertahan walau di dalam derita demi menghidupi keluarganya, Suriyadi memiliki keluarga dengan empat orang anak.
Saat dijumpai dan diwawancarai tim awak media, Suriyadi menuturkan dan menjelaskan jika anaknya yang paling besar sekolah di Pesantren dan itu pun bukan dirinya yang biayai.
"Anak Sulung saya sekolah dan tinggal di Pesantren. Biaya ditanggung pihak Pesantren itu sendiri. Manalah sanggup saya jika saya yang membiayai dengan kondisi kehidupan kami seperti ini," ungkapnya.
Lebih lanjut Suryadi menjelaskan bahwa, sedangkan pada sehari-harinya pendapatan pas-pas untuk belanja dapur. "Belum lagi pembayaran cicilan sepeda motor per bulan, jika tak ada sepeda motor, tidak bisa kerja pak," sebut Suriyadi saat di wawancarai media pada Sabtu, 20 juni 2020.
"Sedangkan kami bisa punya TV dan Parabola, itu pun dikasih sama kawan-kawan, jika dibeli mana ada uang kami, dapat untuk bisa makan dan bayar cicilan Honda saya sudah ber sukur sekali, walau pun kami hidup di Gubuk ini, jika hujan, airnya masuk ke dalam rumah. Itu aja dinding Bambunya saya buat Fiber untuk menahan dinding yang terbuat dari Bambu, biar jangan terbang di hempas angin," Keluh Suryadi dengan mengusap wajahnya.
"Saya berharap Pemerintah Daerah Kampar khususnya, lihatlah kehidupan kami rakyat jelata ini, ya, tetapi saya pun belum tau apakah sampai kiamat belum tentu mereka mau membantu saya, dan melihat derita saya ini, Rumah Layak Huni dibuat di mana-mana, beberapa masyarakat lainnya mendapatkan PKH, ya, saya hanya bisa mengucapkan semoga Allah Swt Allah menggugah hati mereka," Doa Suryadi.
Di tempat terpisah, Sekjen Gerakan Masyarakat Nusanta Raya (Gemantara), Rudy.S.M.HL saat dihubungi melalui telpon salulernya di Jakarta menyebutkan, Miris sekali Pemkab rampar. "Saya saja tak tega melihat dan mendegar kondisi rumah dan kehidupan saudara kita Suriyadi itu," pungkas Rudy.
Lanjut Rudy, warga itu tidak jadi miskinlah jika para pejabat itu semua mau membantu, para bapak-bapak yang terhormat anggota DPRD dan bapak Bupati Kampar, jangan di saat kalian membutuhkan suara dalam pemilihan para bapak semua baru perlu, harapan kita semua semoga Pemda dan para DPRD Kampar tergugah hatinya dan tak seakan tutup mata dengan kondisi rakyatnya," tegas Sekjen Gemantara Raya.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Provinsi Riau, Bowoziduhu merasa sangat prihatin sekali dengan kondisi saat ini dalam Keluarga Suryadi.
"Keluarga ini butuh perhatian serius dan dukungan dari Pemerintah, Mustahil ini tidak diperhatikan oleh Kadis PMD, Kadis Sosial, DPRD dan Bupati Kampar. Jika juga tidak bisa, maka warga berhak untuk menyampaikan langsung kepada Presiden RI," kata Ketua GWI Riau.
Komentar Via Facebook :